Setelah percakapan semalam, biarkan aku kembali berpikir
memutar otak dan mengingat semuanya, kali ini aku tidak malas, sungguh.
Pertama, aku memang manusia egois, terlalu mementingkan
perasaan diri sendiri, seolah perasaan kamu sengaja aku lewati.
Kedua, aku terlalu memaksakan kehendak diri sendiri,
kehendak orang lain? Entah, memang aku egois.
Ketiga, apa itu memang dilakukan atas kehendak dan kesadaran
diri kamu sendiri? Atau karena aku?
Keempat, jika itu dilakukan atas kehendak diri sendiri, aku
bersyukur, aku berguna menjadi manusia.
Kelima, tapi jika itu dilakukan atas dasar untuk memenuhi
keinginnan aku. Aku merasa aku sudah membuatmu menjadi orang lain.
Keenam, jika memang hal itu nyata adanya, aku yakin, jika
suatu hari nanti, ada suatu kejadian yang sangat tidak diharapkan, kamu
menyerah dengan keadaan, dan sudah tidak berkenan untuk tetap tinggal. Aku
yakin, kamu akan kembali seperti semula.
Ketujuh, tapi tetap aku berharap itu memang kamu yang
sebenarnya, bukan yang lain, melakukan hal atas kehendak diri sendiri, pun jika
hal yang tidak diinginkan tadi terjadi, kamu tetap menjadi kamu. Tidak kembali
menjadi kamu saat aku belum bersamamu.
Kedelapan, tetap dengan keegoisan tadi. Aku ingin, aku
menjadi satu dari sekian alasan yang membuatmu merasa bahagia, alasan membuatmu selalu tersenyum dan riang.
Kesembilan, tapi apa aku masih pantas untuk kamu
perjuangkan? Apa aku masih mampu dan bisa untuk membuatmu tetap tinggal?
Pikiran itu masih melekat hingga detik ini.
Kesepuluh, terima kasih kepada Tuhan, sudah dikenalkan
dengan manusia seperti kamu. Tetap kuat dan semangat, aku tahu semua tidak
mudah, tapi aku percaya, kamu bisa melewatinya.
Juga untuk kamu, aku selalu meminta kepada Tuhan, agar
selalu diberi keberkahan, dilancarkan dalam mencari rezeki, diberikan
kesehatan, baik lahir maupun batin, dikuatkan dalam segala ujian yang kamu lalui,
tetap kuat dan tangguh.
Kamu tahu? I’m the luckiest one to have you, thank you for
everything you have done to me.
Oh ya, jika kamu berkenan untuk tetap tinggal, aku akan
tetap menjadi aku, akan berusaha untuk membuatmu tetap nyaman tinggal, tinggal
dirumah, rumah yang akan kamu beli, aku tidak ingin hanya untuk kamu sewa saja.
Bukankah saling menguntungkan? Aku dapat uangnya, kamu dapat rumahnya?
Comments
Post a Comment