APLIKASI
PENGGUNAAN KONSEP GAYA LORENTZ
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas individual
mata pelajaran Fisika
disusun oleh :
Laras
Pusparanti
121310144
XII IPA 1
SMA
Negeri 1 Cikalongwetan
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh , puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Aplikasi
Penggunaan Konsep Gaya Lorentz” ini sesuai dengan petunjuk,
kemampuan, serta ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.
Penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Cikalongwetan, 30 November 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A.
Latar Belakang
............................................................................................................1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................................2
C.
Tujuan Penulisan ……………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
Cara kerja motor listrik................................................................................................2
Cara kerja Galvanometer
............................................................................................3
Cara kerja kereta maglev
……………………………………………………………5
Cara kerja pengeras suara
(speaker)…………………………………………………6
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………… 7
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………………..7
B.
Saran…………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................
8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gaya Lorentz adalah
gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik
yang berada dalam suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah
maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke arah medan
magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus berikut:
F=q (v × B)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik ( Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
Sebuah partikel
bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan
mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan
menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada
muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya
Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu
jari, menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan
magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik ( I ).
Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan
negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t maka persamaan
gaya adalah:
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q . v . B sin θ
*Karena â„“/t = v
Sehingga besarnya gaya
Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet
dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = q . v . B sin θ
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
B.
Rumusan
Masalah
Apa saja Aplikasi
Penggunaan Konsep dari Gaya Lorentz?
Bagaimana cara kerja dari motor listrik?
Bagaimana cara kerja dari Galvanometer?
Apa itu maglev? Bagaimana cara kerjanya?
Bagaimana cara kerja dari speaker?
C. Tujuan Penulisan
Adapaun makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui
apa saja aplikasi dari konsep Gaya Lorentz dan bagaimana cara kerja aplikasi
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
·
Cara Kerja Motor
Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik. Alat yang rfungsi sebaliknya, mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor
listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro
magnit. Sebagaimana kita ketahui bahwa :
kutub-kutub dari magnet yang senama
akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet
pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu
kedudukan yang tetap.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya,
memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat
bahan, dll. Motor listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan
angin) dan di industri. Motor listrik kadangkala disebut kuda kerjanya industri
sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar 70% beban listrik
total di industri.
Bagaimana sebuah motor listrik bekerja ?
Mekanisme kerja
untuk seluruh jenis motor secara umum sama, arus listrik dalam medan magnet
akan memberikan gaya Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan
mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga
putar/ torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada
dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan
kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga
kelompok (BEE India, 2004): Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan
keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torque nya
tidak bervariasi. Contoh beban dengan torque konstan adalah conveyors, rotary
kilns, dan pompa displacement konstan. Beban dengan variabel torque adalah
beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban
dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque bervariasi
sebagai kwadrat kecepatan).
Motor
listrik yang umum digunakan di dunia Industri adalah
motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA. Motor
asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun
kiloWatt (kW).
·
Cara
Kerja Galvanometer
Alat ukur utama yakni
galvanometer, alat ukur penunjang sebagai dasar untuk pembuatan alat ukur
amperemeter dan voltmeter.
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus
dan beda potensial listrik yang relatif kecil. Galvanometer tidak dapat
digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial listrik yang relatif
besar, karena komponen-komponen internalnya yang tidak mendukung . Gambar
dibawah ini memperlihatkan bahwa galvanometer hanya dapat mengukur arus maupun
tegangan yang relative rendah.
Galvanometer bisa digunakan untuk mengukur kuat arus maupun beda potensial
listrik yang besar, jika pada galvanometer tersebut dipasang hambatan eksternal
(pada voltmeter disebut hambatan depan, sedangkan pada ampermeter disebut hambatan
shunt).
GALVANOMETER dengan HAMBATAN SHUNT
Galvanometer dengan hambatan shunt adalah ampermeter. Dalam pemasangannya,
ampermeter ini harus dihubungkan paralel dengan sebuah hambatan shunt Rsh.
Pemasangan hambatan shunt ini tidak lain bertujuan untuk meningkatkan batas
ukur galvanometer agar dapat mengukur kuat arus listrik yang lebih besar dari
nilai standarnya.
Pemasangan Galvanometer
dengan hambatan shunt
Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet
akan timbul gaya lorentz yang menggerakkan jarum penunjuk hingga menyimpang.
Apabila arus yang melewati kumparan agak besar, maka gaya yang timbul juga akan
membesar sedemikian sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar.
Demikian sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akan
dikembalikan ke posisi semula oleh sebuah pegas.
GALVANOMETER dengan HAMBATAN DEPAN (MULTIPLIER)
Galvanometer dengan hambatan depan adalah voltmeter. Sebuah galvanometer dan
sebuah hambatan eksternal Rx yang dipasang seri. Adapun tujuan pemasangan
hambatan Rx ini tidak lain adalah untuk meningkatkan batas ukur galvanometer,
sehingga dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari nilai
standarnya.
Pemasangan Galvanometer
dengan hambatan depan (multiplier)
Fungsi multiplier adalah menahan arus agar tegangan yang terjadi pada
galvanometer tidak melebihi kapasitas maksimum, sehingga sebagian tegangan akan
berkumpul pada multiplier. Dengan demikian kemampuan mengukurnya menjadi lebih
besar.
CARA KERJA GALVANOMETER
Galvanometer bekerja berdasarkan gaya Lorentz. Gaya dimana gerak partikel akan
menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Arah gaya Lorentz pada
muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya
Lorentz (F) akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari,
menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah medan magnet
(B). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik (I). Untuk muatan positif arah
gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak
berlawanan dengan arah arus.
Cara kerjanya
galvanometer sama dengan motor listrik, tapi karena dilengkapi pegas, maka
kumparannya tidak berputar. Karena muatan dalam magnet dapat berubaha karena
arus listrik yang mengalir ke dalamnya. Galvanometer pada umumnya dipakai untuk
arus searah, tetapi prinsipnya menggunakan konstruksi kumparan putar.
Cara kerja
galvanometer, yaitu berputarnya kumparan karena munculnya dua gaya Lorentz sama
besar tetapi berlawanan arah, yang bekerja pada dua sisi kumparan yang saling
berhadapan. Kawat tembaga dililitkan pada inti besi lunak berbentuk silinder
membentuk statu kumparan, dan diletakkan diantara diantara kutub-kutub sebuah
magnet hermanen. Arus listrik memasuki dan meninggalkan kumparan melalui pegas
spiral yang terpasang di atas dan di bawah kumparan. Maka sisi kumparan yang
dekat dengan kutub utara dan kutub selatan mengalami gaya Lorente yang sama
tetapi berlawanan arah, yang akan menyebebkan kumparan berputar. Putaran
kumparan ditahan oleh kedua pegas spiral, sehingga kumparan hanya akan berputar
dengan sudut tertentu. Putaran dari kumparan diteruskan oleh sebuah jarum untuk
menunjuk pada skala tertentu. Angka yang ditunjukkan oleh skala menyatakan
besar arus listrik yang diukur.
·
Cara Kerja Maglev,
kereta tercepat di Dunia
MagLev
adalah singkatan dari MAGnetically LEVitated trains yang terjemahan bebasnya
adalah kereta api yang mengambang secara magnetis. Sering juga disebut kereta
api magnet. Seperti namanya, prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan
gaya angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian
gaya dorong dihasilkan oleh motor induksi. Kereta ini mampu melaju dengan
kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh lebih cepat dari kereta biasa.
Beberapa negara yang telah menggunakan kereta api jenis ini adalah Jepang,
Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan relnya, di dunia
pada 2005 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka umum, di Shanghai dan Kota
Toyota.
Teknologi
Ada tiga jenis teknologi maglev:
* Yang tergantung pada magnet
superkonduktivitas (suspensi elektrodinamik)
* Yang tergantung pada elektromagnetik terkontrol (suspensi elektromagnetik)
* Yang terbaru, mungkin lebih ekonomis, menggunakan magnet permanen
(Inductrack)
Jepang and
Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi maglev
menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat
diangkat oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear. Pengangkatan
magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil
karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat menopang
maglev dengan stabil.
Berat dari elektromagnet besar juga
merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan
untuk mengangkat kereta yang berat. Efek dari medan magnetik yang kuat tidak
diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan penumpang, pelindungan
dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya mudah namun teknik dan
desainnya kompleks.
Sekarang
ini, NASA melakukan riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat
ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan peluncuran
pesawat ulang alik maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang
membutuhkan pewaktuan pulse magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik
yang sangat cepat, sangat bertenaga
Cara kerja
Prinsip gaya dorongnya
Kereta
Maglev mengambang kurang lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan
dilakukan melalui interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga
menghasilkan medan magnetik di dalam kereta (lihat gambar).
Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan
utama dari kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel,
sehingga tidak menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan
ada penggantian rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya
perawatan dapat dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya
resistansi akibat gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu
dikembangkan lagi Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.
·
Cara kerja pengeras suara (Speaker)
Pengeras suara bekerja berdasarkan prinsip Gaya Lorentz. Komponen dasar pengeras suara terdiri dari tiga bagian
yaitu sebuah krucut yertas yang bersambungan dengan sebuah kumparan suara
(silinder yang dikitari oleh kawat tembaga) dan sebuah magnet hermanen
berbentuk silinder (kutub utara di tengah dan dikelilingi kutub selatan).
Ketika arus dilewatkan pada
lilitan kumparan , maka padanya akan bekerja Gaya Lorentz yang disebabkan oleh magnet permanen. Besar kecilnya gaya
bergantung pada arus yang dihasilkan oleh terminal pengeras suara sehingga akan
menyebabkan maju mundurnya kerucut kertas yang menumbuk udara sehingga
dihasilkan gelombang-gelombang bunyi sesuai dengan frekuensi pengeras suara. Akan mengalir arus dari terminal pengeras suara menuju kumparan
suara , sehingga didalam kumparan akan ada aliran elektron yang berada di dalam
medan magnet.
Elektron yang berada di medan magnet akan mengalami Gaya Lorentz yang dapat
menimbulkan maju atau mundurnya kerucut kertas, sehingga elektron-elektron yang
ada disekitar kerucut bertumbukan dengan udara yang mengakibatkan gelombang
bunyi.
Bagaimana Suara dapat
dihasilkan ?
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Loadspeaker (Pengeras Suara),
sebaiknya kita mengetahui bagaimana suara dapat dihasilkan. Yang dimaksud
dengan “Suara” sebenarnya adalah Frekuensi yang dapat didengar oleh Telinga
Manusia yaitu Frekuensi yang berkisar di antara 20Hz – 20.000Hz. Timbulnya
suara dikarenakan adanya fluktuasi tekanan udara yang disebabkan oleh gerakan
atau getaran suatu obyek tertentu. Ketika Obyek tersebut bergerak atau
bergetar, Obyek tersebut akan mengirimkan Energi Kinetik untuk partikel udara
disekitarnya. Hal ini dapat di-anologi-kan seperti terjadinya gelombang pada
air. Sedangkan yang dimaksud dengan Frekuensi adalah jumlah getaran yang
terjadi dalam kurun waktu satu detik. Frekuensi dipengaruhi oleh kecepatan
getaran pada obyek yang menimbulkan suara, semakin cepat getarannya makin
tinggi pula frekuensinya.
Pada gambar diatas, dapat kita lihat
bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone,
Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.
Dalam rangka menterjemahkan sinyal
listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen
Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk
membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga
menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang
bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada
posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan
magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan
Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada
Cone Speaker.
Cone adalah komponen utama Speaker
yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula
permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker
juga akan semakin besar.
Suspension yang terdapat dalam
Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju
dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil.
Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi
kualitas suara Speaker itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita
tahu bahwa alat-alat yang mungkin biasa kita pakai adalah salah satunya dari
penerapan Gaya Lorentz, yakni gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang
bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Salah satu contohnya alat yang sering kita
pakai adalah mixer, kipas angina, motor listrik, speaker dan alat-alat lain
yang masih banyak lagi kita punya yang berdasarkan prinsip dari Gaya Lorentz.
B.
Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan
mengenai Aplikasi Penggunaan Konsep Gaya Lorentz yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya
DAFTAR PUSTAKA
Assalamualaikum :v
ReplyDeletegan materi ttg gaya lorenz nya nge bantu banget bagi ane. Kalo boleh ane mau minta file doc nya. lumayan kan ilmu yg bermanfaat itu kan amal jariyyah.
saya minta file doc nya karena tampaknya copy paste antum ga sempurna, mungkin file doc nya gambar dan yg laennya semoga muncul
btw email saya ir.van.mupid@gmail.com
Udah saya kirim barusan, coba lihat. Kalo gak jelas email lagi aja he he
ReplyDeleteterima kasih, materinya sangat membantu saya dalam ujian praktek fisika. yaitu membahas gaya lorentz
ReplyDelete