Indahnya Menjadi dan Mengenal Diri Sendiri
Menjadi diri sendiri itu lebih nyaman rasanya, dan tak perlu menjadi orang lain untuk menunjukkan siapa dan apa diri kita ini.
Tak
sedikit orang yg menghindar dari jati dirinya hanya untuk tampil yg
dibilang keren dan gaul katanya dengan cara mengcopy penampilan orang
lain yg dianggapnya patut untuk ditiru. dan akan membuat penampilannya
jauh lebih keren dari sebelumnya.
tapi
di balik penampilannya yg keren itu,dia merasa sangat terbebani oleh
pikirannya sendiri. contohnya seperti seseorang yg meniru dandanan
rambut.
“contoh:
sebelumnya dia mempunyai tatanan rambut yg bisa dibilang culun atau
membelah di samping,ketika dia sudah merasa malu dengan rambut
culunnya,dy mencoba tatanan rambut mohawk seperti anak2 punk. lalu
ketika dia sudah merasa risih dan malu dengan tatanan rambut mohawk
karena selalu menjadi pusat perhatikan masyarakat yg terlalu
berlebihan,lalu diapun memutuskan untuk memplontoskan kepalanya seperti
artis2 tv yg botak tampan. karena botak masih kurang keren baginya,lalu
dia melirik rambut vocalis band yg berambut kribo yg keren dengan
gayanya,dan diapun mulai berpikir untuk membuat rambutnya menjadi kribo
juga dengan kepala plontosnya. ”
(contoh yg berlebihan emang)
sudah tau,bukan?betapa dia sangat terbebani oleh ulahnya sendiri.
merubah penampilannya dengan maksud menjadi lebih menarik
malah
menjadi beban yg bikin pusing,karena mematok perkembangan gaya dari
orang lain dan tak punya pemikiran sendiri bahkan berkesan terlalu
dipaksakan.
Tentunya
masih banyak contoh lainnya, dan bukan hanya rambut,bisa pakaian,bisa
gaya hidup bahkan acara2 tv yg ditonton setiap hari.
Semua itu sungguh sesuatu yg tidak baik, dan membuat kita tak bisa percaya diri dengan penampilan diri sendiri.
bukankah pendidikan di bangku sekolah dulu sudah pernah diajarkan untuk menjadi diri sendiri?
Jadi,lebih baik jadi diri sendiri dari pada terbebani untuk kedepannya.
Tak sulit menjadi diri sendiri,hanya tinggal mensyukuri apa yg telah dianugrahkan kepada diri kita.
Bukankah itu lebih baik kawan??
Mengenal Diri Sendiri
Kunci
proses pengembangan diri adalah mengenal diri sendiri. Ini tidak hanya
berlaku bagi keberhasilan di bidang karier, melainkan juga di berbagai
bidang kehidupan lainnya, termasuk keluarga, sosial masyarakat, dan
spiritual. Dengan mengenal diri sendiri, seseorang mengetahui apa yang
mesti jadi tujuan hidupnya. Ia menyadari kemampuan dan bakat-bakatnya
serta tahu bagaimana menggunakannya demi mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian ia lebih mampu menemukan makna dan kepenuhan dari
hidupnya.
Jawablah dengan jujur, apakah anda benar-benar mengenal diri anda sendiri?
Ada
banyak metode mengenal diri. Salah satunya adalah dengan mengisi
kuisioner. Apa pun bentuk metode yang dipilih, tuntutan dasarnya adalah
seseorang harus jujur pada dirinya sendiri. Ambil contoh ringan, banyak
orang tidak jujur saat mengisi kuisioner mengenai dirinya, terlebih lagi
bila hasil kuisioner tersebut dinilai oleh pihak lain. Mereka mengira
dengan menulis jawaban yang ideal, mereka akan mendapatkan hasil
penilaian yang baik, padahal mereka sedang membohongi diri mereka
sendiri, yang justru mengagalkan proses pengembangan diri. Penyebab
utamanya adalah karena banyak orang bersikap untuk memenuhi harapan
orang lain. Ketidakjujuran dan ketidakmampuan untuk bersikap apa adanya
membuat mereka tidak menjadi diri mereka sendiri.
Apakah anda jujur pada diri anda sendiri?
Seringkali
menjadi jujur pada diri sendiri terasa menyakitkan. Banyak orang merasa
mandek dalam kariernya. Mereka menganggap orang lain dan lingkungan
sebagai sumber kegagalan. Mereka mengingkari bahwa penyebabnya justru
berasal dari dalam diri mereka sendiri. Di lain pihak, seringkali pula
orang tidak mampu jujur pada diri sendiri karena salah dalam memahami
keberhasilan yang sedang diraihnya. Banyak orang berhasil lalu mengira
mampu melakukan apa saja. Mereka mengembangkan kedua belah lengannya
lebar-lebar dan menyangka akan berhasil di semua hal. Mereka tak mau
mengakui bahwa ada batas-batas yang tak mungkin dilalui. Jujur pada diri
sendiri adalah bersedia untuk menerima segala sesuatu apa adanya.
Mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri
sendiri dengan pikiran jernih tanpa dibebani dengan prasangka, harapan,
ketakutan dan perasaan-perasaan lain.
Maukah anda memaafkan segala sesuatu yang telah terjadi, dan menerima sebagaimana adanya dengan hati lapang?
Mengenal
diri sendiri bukan sekedar mengenal nama, alamat, usia, dan apa-apa
yang tercantum dalam curiculum vitae. Mengenal diri sendiri adalah
proses dan hubungan timbal balik antara seseorang dengan dirinya
sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari, orang terbiasa untuk berhubungan
dengan orang lain. Mereka mengembangkan berbagai cara komunikasi efektif
dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Demikian pula halnya dengan
belajar mengenal diri sendiri, seseorang harus mengembangkan bentuk
komunikasi timbal balik yang baik dengan dirinya sendiri. Mereka harus
menumbuhkan kemampuan untuk melihat dan mendengar apa yang dikatakan
oleh dirinya sendiri agar mampu memahaminya dengan baik. Proses ini
adalah ketrampilan yang harus diasah terus-menerus. Pada awalnya selalu
terasa berat, karena sebelum bertindak seseorang harus
mengkomunikasikannya terlebih dahulu dengan dirinya sendiri, “apakah ini
adalah sesuatu yang sesuai dengan diri saya? apakah ini benar-benar
menjadi keinginan diri saya?” Dengan kata lain proses mengenal diri
sendiri adalah proses membangkitkan kesadaran diri. Dan, bagian terberat
dalam proses ini adalah belajar untuk disiplin.
Apakah anda sanggup melakukan disiplin diri?
Salah
satu bentuk disiplin yang menuntun pada pengenalan diri adalah
mengamati diri secara cermat – mengamati setiap perasaan, pikiran,
harapan, keinginan, kegembiraan dan lain-lain yang terjadi dalam diri
sendiri. Para spiritualis biasa melakukan ini dengan bermeditasi,
khusyu’, mengheningkan cipta, atau berbagai istilah lain. Pengamatan ini
menumbuhkan kesadaran yang lebih tenang, yang mampu melihat secara
jernih pikiran dan perasaan yang sedang terjadi, kemampuan, bakat dan
ketrampilan yang dimiliki, kekuatan dan kesempatan untuk menggunakan
semua pikiran, perasaan, kemampuan, bakat dan ketrampilan itu untuk
sebaik-baiknya kehidupan karier. Pengamatan diri ini dapat dilakukan di
setiap saat sembari melakukan kegiatan sehari-hari. Justru dalam
kegiatan sehari-hari itulah seseorang berkesempatan untuk menyadari
betapa banyak gejolak pikiran, perasaan yang muncul silih berganti.
Apakah anda bersedia menjadi diri anda sendiri?
Banyak
orang mengaburkan arti menjadi “diri sendiri” dengan “semaunya
sendiri”. Menjadi diri sendiri melalui proses mengenal diri adalah
menumbuhkan pengendalian diri karena dalam mengembangkan dirinya
seseorang harus senantiasa berjalan pada potensi-potensi yang
dianugerahkan padanya. Selain itu, banyak orang menjadi apa yang
dikatakan orang lain dan menganggapnya itu sesuai dengan dirinya. Yang
perlu disadari adalah bahwa setiap orang itu berbeda dan unik. Tak ada
orang yang sama. Mereka dianugerahi kemampuan, potensi dan bakat yang
berbeda-beda.Tugas manusia adalah menggunakan semua itu untuk kemajuan
kehidupan ini. Tujuan mengenal diri untuk pengembangan karir adalah
mengenal apa potensi-potensi, bakat-bakat, kemampuan dan ketrampilan
yang ada pada diri agar bisa digunakan untuk kemajuan karir. Selain itu,
mengenal diri akan menumbuhkan kesadaran dan pengendalian diri, suatu
bentuk pengembangan emosi dan spiritual yang dibutuhkan untuk mengiringi
langkah kemajuan karir.
KEGIATAN ALTERNATIF
Ambil
waktu senggang, carilah suasana tenang. Persiapkan diri anda untuk
melakukan kegiatan ini. Mungkin kegiatan ini akan berlangsung selama 30
menit atau lebih. Dalam melaksanakan kegiatan ini bersikaplah seperti
menonton film kehidupan anda. Jangan biarkan emosi anda terlibat.
Berusahalah untuk menerima apa yang telah terjadi. Bila anda bermaksud
menafsirkan apa yang mungkin terlintas dalam kegiatan ini, maka
anggaplah bahwa tidak ada sesuatu pun yang sia-sia, selalu bertujuan,
dan baik bagi pengembangan diri.
- Ambillah
secarik kertas, tuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, dan data
pribadi anda lain yang patut anda ketahui. Mampukah anda mengenal diri
anda melalui data-data yang anda tulis sendiri sembari melepaskan segala
harapan-harapan, ketakutan dan kecemasan yang mungkin pernah ditanamkan
dalam benak anda? Mampukah anda melihat diri anda melalui data-data
yang anda tulis dengan cara pandang yang polos dan sederhana? Apakah
anda bisa menyadari bagaimana kepribadian yang biasa anda kenakan dalam
kehidupan sehari-hari?
- Kini
tuliskan riwayat pekerjaan anda. Anda bisa memulainya dari awal atau
akhir. Yang penting adalah anda mampu melihat seluruh riwayat pekerjaan
anda secara utuh. Mungkin di saat menulis itu, anda teringat pada
hal-hal yang menyenangkan atau menyedihkan. Biarkan saja. Sekali lagi,
pandanglah catatan riwayat pekerjaan anda sesederhana mungkin. Tetapi
amati setiap kecenderungan yang muncul yang menerbitkan kegembiraan
dalam pekerjaan anda.
- Tuliskan
riwayat pendidikan anda, sejak kecil hingga sekarang. Tuliskan pula
ketrampilan dan hal-hal apa yang pernah anda pelajari. Sebagian mungkin
semakin terasah. Sebagian lain terlupakan. Lihatlah seluruh riwayat
pendidikan dan pengajaran anda secara utuh. Amati setiap kecenderungan
yang membuat hidup anda terasa menyenangkan. Apakah anda mampu menemukan
hubungan antara pendidikan anda dengan pekerjaan anda sekarang?
- Cobalah
menulis kegiatan-kegiatan yang anda lakukan. Biasanya itu adalah
kegiatan yang menyenangkan dan membuat hidup terasa penuh gairah. Bisa
berupa hobi, petualangan, organisasi sosial, agama, seni, olahraga, dan
lain-lain. Apakah anda menemukan hubungan antara kegiatan-kegiatan ini
dengan pekerjaan dan karir anda sekarang?
- Lihatlah
diri anda kini secara utuh, sekali lagi dengan pandangan yang polos dan
sederhana (tanpa dibebani harapan akan masa depan dan penyesalan pada
masa lalu), mampukah anda menemukan diri anda sekarang sebagai sebuah
simpul dari benang-benang masa lalu? Bisakah anda menemukan hubungan
dari semua ini?
Berjalan
di atas potensi dan bakat diri selalu berkaitan erat dengan kebahagiaan
dan gairah hidup. Bila anda benar-benar mengerjakan sesuatu yang sesuai
dengan potensi dan bakat, anda akan menemukan kegembiraan dan energi
yang luar biasa besar. Kegiatan di atas hanya selembar kegiatan
alternatif untuk mengenal titik-titik potensi yang memicu kebahagiaan
dalam diri (bila sekarang anda masih bisa merasakan gairah atas kegiatan
anda di masa lalu, maka itu adalah gairah yang muncul dari potensi diri
anda.) Tentu takkan cukup lima point kegiatan di atas untuk benar-benar
mengenal diri, karena mengenal diri adalah proses yang terus berjalan –
bahkan hingga akhir hayat. Namun setidaknya, dengan sedikit demi
sedikit menguak apa yang ada dalam diri, anda akan menemukan sesuatu hal
aturan sederhana: bahwa hanya dengan menjadi diri sendirilah seseorang
menemukan kebahagiaan sejatinya. Dan, pengembangan diri semestinya
bertujuan untuk menemukan kebahagiaan diri yang sejati, bukan yang lain
Comments
Post a Comment