Pelabuhan

Menurut KBBI pelabuhan adalah tempat berlabuh Menurutku, pelabuhan adalah kamu Tempat dimana aku harus melabuhkan segala rasa yang telah lama aku rasa Tapi sebentar, aku sedikit lupa jalan ke arah pelabuhan itu lewat mana? Sudah lama tidak singgah Apakah suasananya masih sama seperti dahulu ketika terakhir aku mengunjunginya? Sayup-sayup terdengar kabar dari warga sekitar, bahwa pelabuhan yang aku maksud. Dulunya gemerlap, kini mulai meredup. Kemana petugas pelabuhan tersebut? Apakah sudah berbeda? Malas sekali tidak mau memelihara padahal jelas mereka pasti sudah dibayar Aku harap, jika suatu hari nanti aku mengunjunginya kembali, keadaannya sudah mulai membaik, sudah seperti dulu lagi. Berharap Setra Indah, 2020

Saya (Sebagai Perempuan) Layak Mendapat Beasiswa

                    
Seperti yang sudah kita ketahui perempuan (gelar) adalah manusia yang menstruasi, manusia yang bisa hamil, melahirkan anak dan menyusui. Kemudian beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian dengan ikatan kerja setelah selesainya pendidikan. Lama ikatan dinas ini berbeda-beda, tergantung pada lembaga yang memberikan beasiswa tersebut.
Pendidikan sebagai salah satu wahana pembentuk karakter bangsa, berarati sudah jelas karakter bangsa dapat dilihat dari bagaimana tingkat pendidikannya. Laki-laki dan perempuan sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran berhak untuk mengenyam pendidikan, seperti dalam topik esay ini “Saya (Sebagai Perempuan) Layak Mendapat Beasiswa”, sejatinya kodrat perempuan memang dirumah, mengurus dapur, mengurus anak, mencuci pakaian, mencuci piring, masak dan lain sebagainya, tapi apakah salah jika perempuan juga berkeinginan untuk mengenyam pendidikan? Jelas tidak “Tuntutlah Ilmu Walau Sampai ke Negeri China” pepatah itu sering kita dengar bukan? Pun pepatah tersebut juga berlaku bagi kaum perempuan. Dengan adanya pepatah tersebut, dengan banyaknya motivasi yang sering kita dengar betapa menakjubkannya manusia dengan latar belakang pendidikan yang mumpuni kemudian muncullah keinginan manusia (perempuan) untuk melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi. Tapi, banyak faktor yang menghambat seseorang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,  khususnya perempuan karena pada topik ini yang dibahas adalah perempuan. Contohnya izin orang tua karena latar belakang ekonomi yang tidak mendukung, pun dengan dalih karena perempuan ujung-ujungnya ke dapur, kemudian faktor dari dirinya sendiri  dengan dalih “saya tidak mampu, orang tua saya tidak mampu, karena saya bodoh” dan lain-lain,  kemudian “saya tidak diterima di PTN, jika saya di PTS nanti bayaran mahal”, atau “Ah, saya mau nikah saja, biar ada yang membiayai” dan lain-lain.
Perempuan adalah tiang negara, bila ia rusak maka runtuhlah suatu Negara, betapa mulianya kita sebagai perempuan sebagai penentu karakter anak, karakter keluarga, karakter masyarakat bahkan bangsa. Bagaimanapun dari perempuanlah manusia itu pertama-tama menerima belajar merasa, berpikir, dan berkata-kata. Dan bagaimanakah seorang perempuan mendidik anak-anaknya, jika mereka sendiri tidak berpedidikan? Oleh karena itu perempuan dituntut untuk cerdas, berilmu, dan faham mengenai seluk-beluk kewajiban dan betapa mulia dirinya. Mulai dari kewajibannya terhadap agamanya, akalnya (yang berkaitan tentang pemahaman aqidah, fiqih ibadah, Al-Qur’anul karim dan Ulumul Qur’an), pengetahuan modern baik tentang sosial masyarakat, ekonomi, kesehatan, dll),  terutama kewajibannya terhadap keluarga. 

Harus dipahami bahwa seorang perempuan tidak akan memiliki pengaruh ditengah masyarakat, kecuali ia memiliki kepribadian yang kuat. Dengan ini semua insyaAllah dari seorang perempuan, yang nantinya akan menjadi tauladan perdana untuk anak-anaknya, sehingga anak juga ikut memiliki karakter kuat yang telah ditanamkan oleh ibunya, anak berkembang dengan baik dikeluarga yang telah di sulap seorang ibu menjadi tempat anak menempa diri, dan karena itu ibu telah merubah lingkungan menjadi baik, sehingga masyarakat yang muncul adalah masyarakat yang berkarakter mulia(bangsa yang berkarakter). Oleh karena itu saya sebagai mahasiswa layak untuk mendapatkan beasiswa hehe
Sekali lagi saya tekankan, beban ekonomi jangan dijadikan alasan untuk tidak melanjutkan pendidikan, karena beasiswa tidak hanya ada di PTN di PTS pun ada asalkan kita ada usaha untuk mencari dan mendapatkannya.

*Tulisan ini tadinya sebagai salah satu syarat pengajuan beasiswa (walaupun coba-coba), behubung deadline sudah lewat -_- jadi saya posting di blog, semoga bemanfaat ya.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh makalah Fisika tantang penerapan Gaya Lorentz

Tips-tips Move On